PERENCANAAN KEBUTUHAN ALAT HABIS PAKAI (AHP) DAN BAHAN HABIS PAKAI (BHP) PADA KASUS GLUKOMA, RETINA DAN LASIK DENGAN METODE KOSUMSI DI INSTALASI FARMASI UNIT LOGISTIK UPT RUMAH SAKIT MATA MASYARAKAT JAWA TIMUR TAHUN 2020

Zulfa, Sheila Nurhaliza (2020) PERENCANAAN KEBUTUHAN ALAT HABIS PAKAI (AHP) DAN BAHAN HABIS PAKAI (BHP) PADA KASUS GLUKOMA, RETINA DAN LASIK DENGAN METODE KOSUMSI DI INSTALASI FARMASI UNIT LOGISTIK UPT RUMAH SAKIT MATA MASYARAKAT JAWA TIMUR TAHUN 2020. Undergraduate thesis, STIKES Yayasan RS Dr. Soetomo Surabaya.

[img] Text
COVER.pdf

Download (45kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (101kB)
[img] Text
BAB I PENDAHULUAN.pdf

Download (293kB)
[img] Text
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf

Download (204kB)
[img] Text
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf

Download (204kB)
[img] Text
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL.pdf

Download (99kB)
[img] Text
BAB VI PENUTUP.pdf

Download (99kB)

Abstract

Instalasi Farmasi merupakan bagian terkait yang bertanggung jawab untuk mengolah dan merencanakan kebutuhan obat agar berjalan dengan efektif dan efisien. Obat merupakan komponen esensial di pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah melakukan perencanaan kebutuhan obat dengan metode konsumsi untuk memenuhi kecukupan obat di Instalasi Farmasi UPT RSMM Jawa Timur. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan data primer dari wawancara dan data sekunder dari laporan akhir tahun. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kebutuhan AHP 27 item dan BHP 13 item pada kasus Glukoma, Retina dan Lasik. Pemakaian rata-rata per bulan terbesar adalah Handschoon trosensosurge plus 7.0 sebanyak 4708 pcs untuk AHP dan Glauseta sebanyak 13807,82 tablet untuk BHP. Safety stock ditentukan dengan mengalikan pemakaian rata-rata dengan lead time. Lead time setiap obat yaitu 3 bulan. Sisa stok tahun 2019 terbesar pada AHP adalah Schimer test strips 100’s opthalindo sebanyak 900 pcs dan Glauseta sebanyak 40.123 tablet. Kebutuhan obat tahun 2020 berasal dari penjumlahan pemakaian tahun 2019 dengan safety stock. Kebutuhan terbanyak AHP adalah Handschoon trosensosurge plus 7.0 sebanyak 706 pcs dan kebutuhan BHP terbanyak adalah Glauseta sebanyak 207.119 tablet. Selanjutnya dihitung total pengadaan dari hasil kebutuhan tahun 2020 di kurangi sisa stok tahun 2019. Kesimpulan perencanaan kebutuhan obat di Instalasi Farmasi UPT RSMM belum sepenuhnya sesuai dengan metode perhitungan yang tertera pada Pedoman Penyusunan Rencana Kebutuhan Obat dan Pengendalian Persediaan Obat di Rumah Sakit Tahun 2019. Disarankan agar perencanaan kebutuhan obat selanjutnya menggunakan metode konsumsi dan dilanjutkan menghitung pengadaan dengan rumus EOQ. Memperbaiki pencatatan persediaan dan distribusi untuk meningkatkan kualitas laporan tahunan. Kata kunci: Perencanaan, Metode Konsumsi, Instalasi Farmasi

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Perencanaan, Metode Konsumsi, Instalasi Farmasi
Subjects: 300 – Ilmu Sosial > 360 Permasalahan dan kesejahteraan sosial > 362 Masalah dan layanan, kesejahteraan sosial pada sekelompok orang > 362.11 Administrasi Rumah Sakit
Divisions: Program Studi > S1 Administrasi Rumah Sakit
Depositing User: Indri Hartatiek Poerwatiningsih
Date Deposited: 22 Aug 2021 06:44
Last Modified: 11 Feb 2022 14:58
URI: http://repository.stikes-yrsds.ac.id/id/eprint/70

Actions (login required)

View Item View Item